Selasa, 24 April 2012

Thought: Wanita Yang Diam

Pria dan wanita benar-benar memiliki ego yang berbeda-beda. Iseng-iseng browsing, aku dapat artikel yang isinya ada seperti ini:


“Pria tidak menyukai wanita yang diam ketika marah. Wanita yang diam saat marah hanya akan membuat pria frustasi. Sebab, mereka tidak dapat mengetahui maksud dan kemauan wanita. Tindakan wanita yang seperti ini hanya membuat masalah semakin rumit. Hal ini hanya dapat diselesaikan melalui komunikasi yang baik di antara pasangan.”


Pria tidak suka wanita yang diam ketika marah. Padahal bagi wanita sendiri itulah yang hanya bisa ia lakukan saat ia merasa marah. Quiet people have the loudest minds. Di sini seharusnya lelaki tidak malah menambah beban kepada wanita yang diam terhadap masalahnya. Karena kadang kala ada suatu hal yang benar-benar pribadi sehingga satu orang pun tidak harus tahu hal itu.

Terkadang wanita pun bingung bagaimana cara mengungkapkan rasa marah pada dirinya. Rasanya ingin berteriak sekencang mungkin, tapi tidak bisa. Ingin memberi tahu kepada penyebab kemarahan pun tidak bisa, lebih tepatnya tidak sanggup.

Kadang, rasa marah wanita itu tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata, sehingga banyak dari mereka yang memilih untuk diam. Dan wanita pun kadang tidak nyaman, jika ia mengungkapkan rasa amarah tersebut masalahnya akan jadi tambah kacau. Tidak ada saling pengertian, toleransi, dan kesempatan satu sama lain.

Selain itu, wanita tidak ingin menceritakan masalahnya karena ia tidak ingin ditertawakan orang lain karena hal itu. Lebih baik dia sakit dan diam karena ulahnya sendiri daripada dia sakit karena mendenger pendapat orang lain yang tidak ia ingin dengar dan kesannya lebih menyakitkan.

Kadang lebih baik diam, daripada menjelaskan apa yang kita rasakan. Karena menyakitkan ketika mereka bisa mendengar tapi tak bisa mengerti, ‘kan?

Selanjutnya, wanita tidak ingin pasangan atau orang lain ikut terbebani dalam masalahnya. Kemudian, wanita lebih memilih diam karena percuma saja jika pada akhirnya dia bercerita dia akan dihiraukan.

Dan yang terakhir, wanita diam karena masalah yang ia hadapi benar-benar sudah membuat ia bosan, jenuh, terlalu sakit, dan sangat marah. Sehingga ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan hanya menyimpan perih di hati.





When a woman is silent, she's either overthinking, tired of waiting, failing apart, crying inside – or all of the above.





Tapi amarah dalam diam pada seorang wanita pasti akan ada akhir. Tidak akan terus-terusan diam. Ada waktunya dia sudah kembali ke-mood-nya. Wanita memang sangat sulit ditebak. Cara meluluhkan hal tersebut bukan dengan terus memaksanya untuk berbicara, tetapi tunggulah dia mulai berbicara. Jangan malah pancing emosi wanita dengan hal-hal yang malah membuat mood-nya semakin hancur. Berikan perhatian lebih tapi tidak berlebihan.



Dan yang terutama mulailah untuk saling mengerti satu sama lain. Biasanya wanita lebih suka untuk memberi kode alias sinyal kepada lelaki, padahal lelaki sendiri inginnya wanita untuk berterus terang. But, it’s okay to understand each others ya teman-teman! Postingan ini diperuntukkan untuk kedua temanku yang sedang ada pada masa-masa memilih untuk diam bersama daripada memecahkan masalah. Ayo, lah, diam boleh kok, tapi cuma sebentar ya? Kalau ada masalah, selesaikan baik-baik.

Continue reading