Pria dan wanita benar-benar
memiliki ego yang berbeda-beda. Iseng-iseng browsing, aku dapat
artikel yang isinya ada seperti ini:
“Pria tidak menyukai wanita yang diam ketika marah. Wanita yang
diam saat marah hanya akan membuat pria frustasi. Sebab, mereka tidak dapat
mengetahui maksud dan kemauan wanita. Tindakan wanita yang seperti ini hanya
membuat masalah semakin rumit. Hal ini hanya dapat diselesaikan melalui
komunikasi yang baik di antara pasangan.”
Pria tidak suka wanita yang
diam ketika marah. Padahal bagi wanita sendiri itulah yang hanya bisa ia
lakukan saat ia merasa marah. Quiet
people have the loudest minds. Di sini seharusnya lelaki tidak malah
menambah beban kepada wanita yang diam terhadap masalahnya. Karena kadang kala
ada suatu hal yang benar-benar pribadi sehingga satu orang pun tidak harus tahu
hal itu.
Terkadang wanita pun
bingung bagaimana cara mengungkapkan rasa marah pada dirinya. Rasanya ingin
berteriak sekencang mungkin, tapi tidak bisa. Ingin memberi tahu kepada
penyebab kemarahan pun tidak bisa, lebih tepatnya tidak sanggup.
Kadang, rasa marah wanita
itu tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata, sehingga banyak dari mereka yang
memilih untuk diam. Dan wanita pun kadang tidak nyaman, jika ia mengungkapkan
rasa amarah tersebut masalahnya akan jadi tambah kacau. Tidak ada saling pengertian,
toleransi, dan kesempatan satu sama lain.
Selain itu, wanita tidak
ingin menceritakan masalahnya karena ia tidak ingin ditertawakan orang lain
karena hal itu. Lebih baik dia sakit dan diam karena ulahnya sendiri daripada
dia sakit karena mendenger pendapat orang lain yang tidak ia ingin dengar dan
kesannya lebih menyakitkan.
Kadang lebih baik diam,
daripada menjelaskan apa yang kita rasakan. Karena menyakitkan ketika mereka
bisa mendengar tapi tak bisa mengerti, ‘kan?
Selanjutnya, wanita tidak
ingin pasangan atau orang lain ikut terbebani dalam masalahnya. Kemudian,
wanita lebih memilih diam karena percuma saja jika pada akhirnya dia bercerita
dia akan dihiraukan.
Dan yang terakhir, wanita
diam karena masalah yang ia hadapi benar-benar sudah membuat ia bosan, jenuh,
terlalu sakit, dan sangat marah. Sehingga ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi
dan hanya menyimpan perih di hati.
When a woman is silent, she's either overthinking, tired of
waiting, failing apart, crying inside – or all of the above.
Tapi amarah dalam diam pada
seorang wanita pasti akan ada akhir. Tidak akan terus-terusan diam. Ada
waktunya dia sudah kembali ke-mood-nya. Wanita memang sangat sulit ditebak.
Cara meluluhkan hal tersebut bukan dengan terus memaksanya untuk berbicara,
tetapi tunggulah dia mulai berbicara. Jangan malah pancing emosi wanita dengan
hal-hal yang malah membuat mood-nya semakin hancur. Berikan perhatian
lebih tapi tidak berlebihan.
Dan yang terutama mulailah
untuk saling mengerti satu sama lain. Biasanya wanita lebih suka untuk memberi
kode alias sinyal kepada lelaki, padahal lelaki sendiri inginnya wanita untuk
berterus terang. But, it’s okay to
understand each others ya teman-teman! Postingan ini diperuntukkan untuk
kedua temanku yang sedang ada pada masa-masa memilih untuk diam bersama
daripada memecahkan masalah. Ayo, lah, diam boleh kok, tapi cuma sebentar ya?
Kalau ada masalah, selesaikan baik-baik.
0 komentar:
Posting Komentar