Kamis, 06 November 2014

Pengalaman Seleksi Bina Antarbudaya/AFS




Hi, there! Pada postingan kali ini aku akan sharing ke teman-teman di sini mengenai keikutsertaanku pada Seleksi Bina Antarbudaya. Bina Antarbudaya merupakan program pertukaran pelajar yang dikhususkan untuk siswa kelas X SMA/ SMK atau sederajat. Program ini terdiri dari AFS ProgramYES Program, dan Short Program.

Aku mengetahui program pertukaran pelajar ini dari kakak-kakak kelasku di sekolah yang sebelumnya pernah mengikuti program ini, ada yang ke Belanda, Jepang, dan Swiss. Sewaktu sosialisasi di kelas, mereka menceritakan apa saja pengalaman yang mereka dapatkan selama hidup satu tahun di negara orang. Mereka juga menampilkan PowerPoint yang berisikan foto-foto selama di sana serta memberikan informasi mengenai seleksi. Di sana aku mulai tertarik untuk mencoba ikut seleksi ini. Lagi pula nggak ada salahnya ‘kan mencoba?

Bina Antarbudaya ini memiliki chapter-chapter di beberapa daerah di Indonesia. Sesuai dengan tanggal yang sudah ditentukan, kita bisa mendatangi chapter terdekat untuk membeli PIN pendaftaran yang digunakan untuk sign in dan mengisi Formulir Online Registration pada website Pendaftaran Bina Antarbudaya.

Seminggu sebelum tes tahap I, aku dapat email dari chapter Banjarmasin mengenai hal-hal yang menyangkut tes. Di sana tertulis tes dilaksanakan tanggal 27 April 2014 mulai dari pukul 9 pagi sampai 4 sore. I was so shocked at that time, kok lama banget pikirku. Ternyata tes tahap pertama terbagi menjadi tiga, yaitu tes pengetahuan umum, tes bahasa Inggris, dan esai bahasa Indonesia.
            
Tips #1 untuk tes pengetahuan umum, perbanyaklah membaca! Pada tahap ini pertanyaan yang diberikan cukup beraneka ragam, mulai dari nama suatu tempat yang menyelenggarakan event-event tertentu, tempat berkedudukan FIFA, jumlah bidak dalam permainan catur, mencari tahu siapa pemilik dari kutipan yang sudah disediakan, urutan planet, mata uang suatu negara, ibu kota negara, sampai hari-hari peringatan seperti hari Bumi. Kalau menurut aku pertanyaannya benar-benar umum, kebanyakan dari mereka merupakan soal-soal IPA dan IPS dari SD atau SMP. Kalian bisa baca RPUL atau searching di internet soal-soal pengetahuan umum, there’s bunch of it out there!
            
Setelah break 15 menit dari tes pengetahuan umum, pada sesi selanjutnya ada tes bahasa Inggris yang terbagi menjadi Reading Comprehension, Structure and Grammar, dan Vocabulary.  Tips #2 untuk tes bahasa Inggris ini perbanyaklah mengetahui dan mempelajari kosakata karena akan sangat membantu dalam mengerjakan soal, terutama bagian vocabulary. Untuk Reading Comprehension dan Structure and Grammar, biasakanlah membaca teks dalam bahasa Inggris seperti berita. Kalian bisa cari berita dalam bahasa Inggris di media sosial seperti twitter atau langsung ke website-nya. Selain itu silakan latihan soal-soal juga, ya.
            
Setelah tes bahasa Inggris selesai, kita diberikan waktu istirahat yang cukup lama untuk makan dan minum serta solat. Tips #3 seandainya di sekitar chapter tempat tes tidak ada atau jauh dengan rumah makan, kalian bisa bawa makanan dan minuman sendiri dari rumah. Bakalan capek banget lho di sana hampir seharian berkutik dengan kertas, don’t forget your tummy!

Tes yang ketiga adalah mengarang (esai bahasa Indonesia) dengan minimal satu setengah halaman folio. Pada tahap ini kita disuruh memilih satu dari tiga pilihan topik yang akan kita bahas pada esai kita. Nanti akan disediakan kertas buram untuk merancang tulisan-tulisan kita dan kertas folio yang merupakan media kita untuk menuliskan esainya nanti. Tips #4 cukup tuliskan point-point-nya saja pada kertas buram, jangan terlalu fokus untuk menulis semua di sana cuma karena takut salah tulis di folio, you may not have enough  time to write it again. Tips #5 latihan menulis esai mulai dari sekarang! Perhatikan strukturnya–introduction, isi dan penutup– pemilihan kata, judul, dan argumen yang bagus.


***


I wasn’t expected to pass the test mengingat bagaimana aku mengerjakan soal-soal yang diberikan–I honestly kept cursing at the question because I forget about the answer or I just really don’t know about it, he he, jangan ditiru ya!

Pada tanggal 10 Mei 2014, aku disuruh temanku untuk membuka inbox karena pihak dari chapter Banjarmasin sudah memberikan informasi mengenai peserta yang berhasil lulus untuk lanjut ke tes tahap II. I wasn’t so sure at first tapi ternyata di antara beberapa peserta yang lulus terselip namaku di sana! Wah, kaget! Senang! Dan yang pasti bangga dan bersyukur dengan kemampuanku sendiri. Bagiku ini bukan sekadar kesempatan yang harus dicoba, tapi juga pengalaman yang nggak boleh ditolak.
            
Di email yang aku terima termuat persyaratan atau berkas-berkas apa saja yang harus dipenuhi untuk mengikuti tes tahap II, seperti salinan ijazah, rapor, akte kelahiran, paspor, pas poto serta surat rekomendasi dari Kepala Sekolah, dll.
            
Tes tahap kedua ini adalah wawancara yang terbagi lagi menjadi wawancara dalam bahasa Inggris dan wawancara dalam bahasa Indonesia. Aku sempat browsing mengenai tes tahap II ini, katanya tes yang satu ini bakalan menguras pikiran karena di sana mereka akan mencari tahu kepribadian kita, terutama pada wawancara bahasa Indonesia. Pengalaman aku sendiri, di antara kedua tes, yang menguras pikiran adalah wawancara bahasa Inggris karena aku belum terlalu lancar dan masih suka mikir lama kalau mau jawab. Tips #6 Nggak masalah kalau kamu nggak lancar bahasa Inggris, nggak usah takut! Yang pasti usaha dulu mau ngejawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Tetap percaya diri dan optimis untuk meyakinkan mereka kalau kamu benar-benar niat. Aku sendiri waktu itu ada salah kata dan langsung beliau perbaiki, jadi nggak usah takut salah. Untuk wawancara bahasa Indonesia, Alhamdulillah lancar dan selama wawancara aku nggak ngerasa nervous atau bingung, malah enjoy banget! Apalagi pewawancaranya waktu itu ramah, keren, dan friendly juga–jadi aku kayak lagi sharing sama beliau layaknya teman baru.
            
Pada wawancara bahasa Inggris pertama-tama kita diminta untuk memperkenalkan diri secara singkat, kemudian pewawancara menanyakan seputar aktivitas kesehariaanku, dan masih banyak lagi. Lalu aku juga ditanyai oleh pewawancara seperti ini, “Bagaimana kamu melihat dirimu untuk sepuluh tahun yang akan datang?”, “Bagaimana jadinya kamu jika kamu ikut AFS atau tidak?” “Siapa saja tokoh AFS yang kamu ketahui?”. Aku juga diminta untuk memberikan pendapat mengenai permasalahan yang terjadi di Indonesia dan bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut terutama jika disinggung orang lain saat kita berada di negara orang.
            
Selain itu, aku juga ditanyai negara mana yang ingin dituju, aku pun menjawab kalau aku ingin ke Perancis. Kemudian respon beliau, “Why?”. Beliau pun bercerita bahwa peminat ke Perancis banyak sedangkan mereka belum pernah mengirimkan peserta ke sana. Nah, di sana aku mau banget jawab, “So let me be the first one.” Tapi ya nggak mungkin ‘kan? Malah dikira kepedean terus langsung dicoret, ha ha. Jadi aku cuma manggut-manggut dan nyengir.  Tips #7 Jangan lupa senyum or at least jangan pasang muka kurang semangat selama wawancara! Kemudian jangan lupa juga kalau kontak mata itu penting, jangan sampai nanti kamu kebingungan mau jawab apa mata malah ke sana ke mari.
            
Lanjut ke wawancara yang kedua yaitu wawancara bahasa Indonesia (kita dipanggil secara acak–bisa bahasa Inggris duluan atau bahasa Indonesia duluan– jadi harus selalu siap kalau mau dipanggil). Pada wawancara ini pewawancara ingin mengetahui kepribadian dan minat kamu lebih dalam lagi. Berbeda dengan wawancara bahasa Inggris yang memberikan kita waktu semenit untuk men-describe diri kita, pada wawancara bahasa Indonesia ini kita diminta untuk memperkenalkan diri sepuas kita. Tips #8 Kalau menurut aku silakan saja kalau kalian mau memberikan rincian apa saja tentang diri kalian, asalkan siap kalau nanti akan dibahas dan ditanyai lebih lanjut. Karena itu, untuk wawancara ini berbicaralah dengan jujur.

Karena AFS ini mencari future leader, maka bahasan selanjutnya aku diminta untuk menceritakan pengalaman-pengalaman aku dalam sebuah organisasi atau saat kerja kelompok di sekolah. Setelah itu mereka menanyakan tugas rumah kita dari orang tua dan bagaimana kita menjalankannya. Kemudian barulah disinggung soal topik yang sedang banyak diperbincangkan orang-orang atau media saat itu. Tips #9 Sebelum tes coba baca berita-berita di koran atau media mana saja.
            
Di sini mereka juga menanyakan negara tujuan utama beserta alasannya. Nah, di sini yang aku agak blank karena aku cuma ingin ke Perancis (BECAUSE I WANT TO SEE EIFFEL EVERYDAY AND IT’S FRANCE SO WHY NOT?) dan sebelumnya aku nggak cari tahu mengenai pendidikan di sana yang bisa aku jadikan alasan kenapa aku harus memilih negara itu–mengingat salah satu temanku menyusun semua negara pilihannya berdasarkan kualitas pendidikan, sedangkan aku memilih secara acak karena nggak terlalu niat, he he ya ampun jangan ditiru lagi ya akunya, kalau bisa dipersiapkan beserta alasannya.
            
Setelah itu kita ditanyai kesiapan kita menjalani satu tahun di negara orang, bagaimana dukungan orang tua terhadap program ini, bagaimana cara kita menyikapi sebagai seorang muslim yang mungkin di sana kita tidak tahu makanan yang kita makan halal atau haram, dan sebagainya. Sebelum selesai, aku sempat ditanyai, “Nanti kalau ada cowok Perancis yang naksir, mau pacaran nggak?” yang cuma bisa aku jawab sambil ketawa kecil, “Tergantung.” Kemudian aku pamit dan mereka melontarkan kata-kata semoga sukses dan tetap berdoa untuk hasil yang terbaik. Oh iya, Tips #10 jangan lupa ya sebelum memasuki ruangan wawancara senyum, karena kesan pertama itu penting! :)
            
Setelah ke luar ruangan, aku lega, banget. Nggak tahu mau ngomong apa, tapi aku puas dengan apa yang sudah aku berikan untuk diri aku sendiri. Aku menganggap apa yang sudah aku lewati sebelum ini merupakan latihan wawancara kerjaku nanti, pengalaman yang bermanfaat bukan? Di sini aku bisa tahu apa saja dari diri aku yang harus ditingkatkan, bagaimana mengontrol diri agar tidak gugup dan bagaimana cara berinteraksi dengan baik dengan orang lain.


***


            
Lagi-lagi aku nggak berharap lebih untuk lulus pada tes tahap II, apalagi karena mama yang kurang mendukung. Tanggal 30 Mei 2014 aku dapat email berupa pengumuman hasil seleksi tahap II dan disana tercantum kembali namaku, kali ini di antara 8 peserta. Peserta yang lulus ke sini semakin sedikit dan mereka yang aku kenal di sana adalah orang-orang yang hebat di organisasi dan berprestasi di sekolah. Persaingan di sini semakin ketat, dan tes yang ada berupa dinamika kelompok. Kita akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan diminta untuk melakukan apa yang sudah diperintahkan.
            
Aku nggak akan membahas men-detail mengenai apa saja yang ada pada tahap III ini, yang pasti aku rasa di sini kita akan di nilai per-individu bagaimana kita bersosialisasi pada sebuah kelompok. Kita akan diawasi dengan banyak orang di sana. Tips #11 dari aku berikanlah kemampuan yang terbaik kalau kamu benar-benar menginginkan program ini memilih kamu. Tapi ingat, jangan berlebihan maupun kekurangan dalam melaksanakan misi yang satu ini.


***

            
Pengumuman siapa saja yang berhasil lulus pada tahap III cukup lama dari tahap-tahap sebelumnya. Baru setelah beberapa bulan kemudian peserta yang lulus menerima email dari pihak chapter Banjarmasin. The bad thing that’s also the good thing is I didn’t receive the email which is mean I didn’t pass the 3rd step. Tapi seperti yang aku bilang bahwa ini merupakan hal yang baik karena ini merupakan takdir yang harus aku terima, mungkin Tuhan cuma kasih aku kesempatan untuk sampai ke tahap III. Dan jujur, ada kepuasan tersendiri di diri aku dengan semua tes yang sudah aku lewati. Lulus atau tidak merupakan hasil yang memang harus kita terima pada akhirnya. Pengalaman dan pelajaran yang kita dapat selama mengikuti tes  adalah hal yang luar biasa.
            
Mungkin ini memang bukan jalan untuk aku. Mungkin saja Tuhan mempunyai rencana yang lebih baik dan tepat untuk kehidupanku kedepannya. Kita tidak pernah tahu rencana-Nya 'kan? Aku percaya bahwa masih banyak pintu yang terbuka lebar untuk aku, selagi aku masih mau berusaha dan meyakinkan diri kalau aku dapat mewujudkan apa pun yang aku inginkan.
            
Untuk teman-teman yang ingin mengikuti program ini atau apa saja hal baru yang ingin kalian coba, jangan lupa selain berusaha, kita juga harus berdoa–meminta yang terbaik untuk hidup kita baik di dunia maupun di akhirat–selebihnya barulah kita serahkan semuanya kepada Tuhan.

Baiklah, itu saja dari aku mengenai pengalaman mengikuti tahapan seleksi Bina Antarbudaya: AFS. Semoga postingan yang ada bermanfaat dan memberikan inspirasi untuk kalian semua. Untuk mengakhiri postingan ini, ada kutipan untuk kalian para pemimpi di luar sana, 


“Explore more of the world so that you are not stuck in your own. The more you learn, the more you grow.”


***

           
If y’all have any question or want to share the same thing like me, feel free to leave them here or contact me via ASKfm @salsashf, I’ll answer if I have the time!  Thank you for visiting, I hope you have a great day!



  

Continue reading